DARI
HATTA SAMPAI HOEGENG
Pendahuluan
Dadi Purnama Eksan
lahir di Serang, banten, 3 Januari 1980. Menempuh Pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi di kota kelahiranya di banten. Sekarang menjalani keseharian
sebagai penulis tema – tema tokoh dan politik. Selain itu ia mengerjakan konten
dan produksi cetak media komunitas , seperti newsletter, jurnal dan majalah.
Pengetahuanya tentang kehidupan pribadi tokoh – tokoh penting dalam sejarah
Indonesia diketahuinya dari kebiasaanya membaca buku – buku biografi terkenal.
Identitas
Buku
Judul : Dari HATTA Sampai HOEGENG
Pengarang : Dadi Purnama Eksan
Penyunting : Adhe
Tata letak : Deeje
Desain sampul :Wiras
Cetakan pertama, 2014
Tanggal terbit : 01 Mei 2014
ISBN 978-602-17685-8-7
Penerbit : OCTOPUS Publishing
House
Tempat penerbit : jl.Cempaka No.112 Perumnas condong
catur
Depok sleman Yogyakarta
Ukuran : 13,5
cm x 20,5 cm
Jumlah halaman : 153 halaman
Harga : Rp 50.000
Gambaran
isi buku
Judul : Dari HATTA Sampai HOEGENG
Bidang : Kisah Tokoh – Tokoh
Paling Jujur dan Pantang Korupsi
Tema : Kisah Tokoh – Tokoh Paling
Jujur dan Pantang Korupsi di Indonesia
Isi Pokok : Kisah nyata kehidupan tokoh –
tokoh penting di Indonesia yang selalu
mengutamakan ke jujuran., kesederhanaan, dan kebenaran.
Kejujuran yang mereka
perlihatkan sunggung membuat kita kagum. Di tengah terbukanya kesempatan, jika
saja mereka mau, tidak sulit rasanya mereka memperkaya diri sendiri. Tapi hal
itu tidak mereka lakukan begitu saja memanfaatkan kedudukan tertinggi atau
jabatan tetinggi di Indonesia.
Keteladananan tokoh –
tokoh itu juga tampak ketika mereka memilih hidup sederhana dari pada bermewah
– mewahan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sampai akhir hayatnya tidak
memiliki rumah. Bagi mereka, hidup yang mulia adalah mengabdi demi negeri
bangsa Indonesia, bukan mengutamakan diri sendiri ataupun pribadi masing –
masing. Hal itulah yang tampak pada keteladanan tokoh – tokoh tersebut, dari
Mohammad Hatta hingga Jendral Hoegeng, dari haji Agus Salim hingga Buya Hamka.
Kisah – kisah yang
terdapat pada buku ini kiranya dapat menjadi contoh bahwa hidup lurus, jujur,
dan sederhana merupakan pilihan terbaik bagi siapa saja. Korupsi merupakan penyelewengan
kekuasaan , maupun penyalahgunaan jabatan sangat tidak patut di contoh atau pun
ditiru. Sudah seharusnya para tokoh – tokoh ini patut di tiru karena selama
menjabat dan mempunyai kekuasaan di Indonesia dia belaku jujur dan tetep hidup
sederhana hingga akhir jabatanya.
Dengan membaca kisah –
kisah ini maka kita dapat melihat bahwa negeri ini tidak kekurangan teladan
dari orang – orang yang memiliki intergritas tinggi dan mulia. Kita harus
meniru cara hidup mereka secara bijaksana. Kita juga masih bisa percaya bahwa
apabila semakin banyak orang jujur, maka selamat pula negeri ini dari
kehancuran dan keterpurukan yang membuat bangsa Indonesia ini semakin maju dan
berkembang karena tidak mementingakan diri sendiri melainkan mementingkan dan
mengabdi untuk bangsa Indonesia.
Isi Buku
·
Tujuan buku ini sangat jelas sekali,
untuk mengetahui perjalanan hidup para tohoh – tokoh terdahulu yang mempunyai
jabatan tertinggi di Indonesia mempunyai perilaku kejujuran, kesederhanaan dan
kebenaran yang mereka perlihatkan semasa menjabat di Indonesia hingga akhir
hayatnya.
·
Pembaca sasaran dalam buku ini adalah
seluruh masyarakat Indonesia berbagai kalangan, karena dengan membaca buku
ini, mereka bisa mengetahui bahwa di
Indonesia masih banyak dulu pemimpin yang bersikap jujur dan sederhana di
bandingkan semasa sekarang yang banyak menjabat tertinggi d Indonesia yang melakukan
korupsi dan tidak berperilaku jujur dan sederhana.
·
Tema buku ini sudah cukup menarik untuk
berbagai kalangan dan umur masyrakat Indonesia, karena dengan buku ini kita
dapat mengetahui bahwa pemimpin terdahulu banyak sekali yang bersikap jujur dan
sederhana, tidak mementingkan diri sendiri
·
Untuk pembaca sasaran dari buku ini
diharapkan dapat menjadi suatu sumber yang dapat di contoh sikap kepemimpinan
yang jujur, kesederhanaan, dan kebenaran.
·
Data data pada buku ini sangat bagus,
pada buku ini di sebutkan tokoh – tokoh siapa saja yang mungkin sebelumnya kita
tidak mengetahuinya dia dulu menjabat sebagai apa. Di buku ini juga dijelaskan
jalan cerita masing – masing tokoh tersebut.
·
Informasi pada buku ini cukup lengkap
untuk mencapai tujuan penulis
·
Hal yang baru dari buku ini tidak ada
melaikan melanjutkan dan menceritakan kembali tokoh – tokoh di masa lalu
·
Buku ini sangat bagus dan menarik bagi
para pembaca selain itu juga mudah di pahami
·
Kelebihan dari buku ini yaitu bahasa yang cukup mudah di pahami oleh orang
awam yang ingin mengetahui sejarah para tokoh – tokoh di Indonesia. Penulis
juga menjelaskan profil para tokoh - tokoh dan menceritakan perjalananan hidup
para tokoh – tokoh tersebut.
·
Kekurangan dari buku ini yaitu terlalu
singkatnya jalan cerita para tokoh yang di berikan oleh penulis. Sehingga
pembaca yang tertarik ingin mengetahuinya sejarah para tokoh ini jadi kurang
lengkap, tetapi bagi orang yang yang memang sudah mengerti dan sudah memang
dibidangnya merasa mengerti dan mudah untuk memahaminya
Penyajian
·
Isi buku ini di sajikan secara
sistematis dan logis
·
Tidak ada ketertakaitan antaran bab –
bab yang lain
·
Penulisan paragraph pada buku ini
menggunakan teknik deskripsi, narasi, eksposisi serta argumentasi, semuanya ada
tergantung masalah apa saja yang di hadapi
·
Narasi yang di pergunakan memberikan
informasi tentang setiap peristiwa secara kronologis dan lengkap , berikut saya
kutip dari pembahasan di buku tersebut
“
Dalam surat wasiat Hatta tertanggal 10 februari 1975 ia menulis, saya tidak
ingin di kubur di Makam Pahlawan ( kaibata ). Saya ingin di kubur di tempat kuburan rakyat biasa yang nasibnya
saya perjuangkan seumur hidup saya.
Bung
Hatta wafat pada 14 maret 1980. Namun jiwa dan semangatnya tetap bersama rakyat
Indonesia untuk menjadi teladan abadi bagi generasi yang akan datang.
·
Penggunaan eksposisi memberikan
informasi yang rinci, jelas dan objektif, sudah cukup jelas yang di berikan
oleh si penulis dengan menceritakan perjalanan hidupnya semuah tokoh – tokoh
tersebut dari awal mula menjabat sampai akhir hayatnya
·
Argumentasi yang di pergunakan di dukung
oleh data, fakta dan alasan yang menyakinkan, berikut saya berikan kutipan argumentasi dari cerita tokoh tersebut
“
Setelah terpilih sebagai ketua MUI periode 1975 - 1980 dan 1980 – 1985, Hamka
tetap memegang prinsip pengabdian tanpa pamrih. Sesuai dengan pandanganya,
anggota MUI sebaiknya tidak “ makan gaji “. Hamka bersikap konsisten. Tidak
sepersen pun gaji yang ia terima dari pengabdian selama itu.
·
Pada buku ini hanya berbentuk ilustrasi
dengan mengambil sampel contoh dalam bentuk tulisan, tidak ada ilustrasi dalam
bentuk visualisasi gambar, buku ini tdiak memberikan dokuentasi gambaran
visualisasi apapun hanya tulisan. Yang ada di visualisasikan hanya gambar tokoh
tersebut dan menurut saya itu hanya bersifat pelengkap saja, dokumentasi
tersebut tidak menjelaskan konsep – konsep dalam bentuk tulisan yang telah di
bahas.
·
Latar belakang penulis dalam sisi
penyajian buku ini sangatlah mempunyai korelasi yang baik, penulis juga
terbukti ia cukup memahami alur dan konsep buku ini walapun masih sedikit
kurang lengkap alur cerita yang diberikan si penulis kepada para pembaca agar
lebih mudah di pahami.
·
Buku ini dapat di bilang memotivasi,
tetapi untuk menciptakan perasaan untuk termotivasi itu tergantung dari pribadi
masing – masing pembaca. Jika dia mempunyai kemampuan sikap yang baik maka buku
ini mempunyai nilai motivasi yang tinggi, tetapi bagi orang yang awam yang
ingin memngetahui sejarah masalalu ya cukup di mengerti akan tetapi bagi seseorang
yang sangat tertarik dengan tulisan ini akan merasa kurang puas dengan buku ini karena tidak cukup
lengkap.
·
Kepustakaan yang di pergunakan muktahir
dan relevan
·
Tidak ada indeks dalam buku ini, tetapi
ada glosarium dan ini sangat membantu saya dalam memahami bacaan, meskipun
tidak lengkap, glosarium ini saya kira sudah cukup membantu
Bahasa
·
Buku ini sudah menggunakan kaidah kaidah
bahasa yang baik dan benar begitu juga unsur unsur kalimatnya tetapi ada
beberapa tanda baca yang memang keliru, disana terdapat koma sebelum kalimat
“dan” juga masih banyak yang lain. Lalu masih ada pemborosan kata seperti kata
berulang
·
Masing - masing paragraph memiliki
gagasan pokok serta diberikan kalimat pendukung, jadi meskipun kita belum
selesai membaca, atau merasa lelah membaca tulisan yang banyak, maka dengan
kita tahu gagasan pokonya, kita sudah dapat mengambil maksud dari paragraph
tersebut.
·
Pemilihan kata, panjang dan susunan
kalimat sudah sesuai dengan kemampuan membaca sasaran. Tetapi akan sangat membosankan
bagi awam atau para pembaca yang sangat ingin tau tentang cerita tersebut, karena cara
penulisanya dan alur ceritanya yang cukup singkat
Evaluasi
·
Tema buku ini menarik, melihat judul
bukunya saja sudah menimbulkan rasa penasaran bagi pembaca, karena jarang
sekali ada buku yang memang membahas sejarah tokoh – tokoh terdahulu yang
mengajarkan kejujuran, kesederhanaan dan kebenaran.
·
Dengan adanya informasi yang menurut
saya cukup lengkap dari buku ini, pembaca akan tertarik untuk menjadikan buku
ini sebagai refrensi atau mengetahui lebih dalam tokoh – tokoh di masa lalu
·
Keunggulan
-
Isi buku ini menceritakan sangat detail
dari jalan ceritanya, setiap para tokoh pasti ada gambaran profilnya dengan
jelas selain itu juga menceritakan gimana perjalanan hidupnya semasa masih
menjabat atau petinggi di Indonesia
-
Penyajian juga di sajikan dengan cukup
detail dan konkrit, semua di bahas atau di sajikan dengan fakta – fakta yang
ada cerita terdahulu
-
Untuk bahasa, yang di gunakan juga cukup
bagus dan menarik
-
Bahasanya mudah di mengerti
·
Kelemahan
-
Isi buku ini terlalu banyak data yang
tidak membuat nyaman para pembaca, mood dari pembaca berbeda beda, ada yang suka
terhadap kelengkapan jalan cerita yang sedikit
-
Terlalu banyak tokoh yang menjadikan
cerita jadi kurang begitu lengkap
-
Kurangnya gambar atau visualisasi,
hanya kebanyakan tulisan
Kesimpulan
Pada
buku ini terdapat nilai – nilai moral
yang bisa kita contoh dari para tokoh – tokoh yang dahulu mempunyai jabatan
yang di bilang tinggi di Indonesia. sikap kejujuran di Indonesia sepertinya
hampir punah di dalam kehidupan masyarakat sekarang. Lihat lah betapa banyaknya
pejabat yang melakukan korupsi dan memakan uang rakyat. Tak ada lagi rasa malu
ketika mereka merampok anggaran Negara demi memperkaya diri mereka sendiri dan
kepentingan pribadi
Kejujuran
para tokoh – tokoh yang di perlihatkan sungguh membuat kita kagum. Di tengah
terbukanya kesempatan, jika saja mereka mau, tidak sulit rasanya mereka
memperkaya diri sendiri tapi hal itu tidak mereka lakukan. Keteladanan tokoh –
tokoh itu juga tampak ketika mereka memilih hidup sederhana dari pada bermewah
– mewahan. Bahkan tidak sedkit dari mereka yang sampai akhir hayatnya tidak
memiliki rumah atau pun kendaraan. Bagi mereka, hidup yang mulia adalah mengabdi demi negeri tercinta
Indonesia, bukan mengutamakan kepentingan diri sendiri. Hal itulah yang tampak
pada keteladanan tokoh – tokoh yang dapat kita contoh.dari Mohammad Hatta
hingga Jenderal Hoegeng, dari Haji Agus Salim hingga Buya Hamka.
Kisah
yang terdapat pada buku ini bisa di kiranya menjadi contoh bahwa hidup lurus,
jujur dan sederhana merupakan pilihan terbaik bagi siapa saja sebagai ibarat
saja “ Jika anda berada di tengah hutan dan menemukan harta karun, apa yang ada
lakukan? Mengambilnya karena tak seorang pun mengetahui, melaporkan kepada
pihak berwenang atau membiarkan begitu saja?
Pilihan terbaik ketika anda memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh
keuntngan pribadi adalah bersikap jujur dan tidak korupsi. Dengan kata lain anda
harus tetap mengutamakan integritas.
Korupsi,
penyelewengan kekuasaan, maupun penyalahgunaan jabatan sangat tidak patut di
tiru. Dengan membaca kisah – kisah ini maka kita dapat melihat bahwa negeri ini
tidak kekurangan teladan dari orang – orang yang memiliki integritas tinggi dan
mulia. Kita harus meniru cara hidup mereka secara bijaksana. Kita juga masih
bisa percaya bahwa apabila semakin banyak orang jujur di negeri tercinta
Indonesia ini, maka akan selamat pula negeri ini dari kehancuran.
Daftar
Pustaka
Dadi,Purnama,Eksan,2015.dari
Hatta sampai Hoegeng.Yogyakarta:OCTOPUS Publishing House